Gagal Panen Rawan Kriminalitas
KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Sejauh ini Kabupaten Kepahiang masih bergantung dengan kopi sebagai penyangga utama perekonomian masyarakat. Keadaan akan menjadi rawan kala gagal panen kopi terjadi di daerah tersebut dan angka kriminalitas akan meningkat. Plt Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kepahiang, Ir H Ris Irianto MSi melalui Kepala Bidang Perkebunan Sarimuda SP kepada BE, kemarin mengatakan, tulang punggung masyarakat adalah kopi. Sehingga pihaknya selalu memfokuskan program kerja pendampingan dan pembinaan kepada petani kopi, agar mendapatkan hasil panen melimpah setiap tahunnya. \"Semuanya bergantung dengan kopi, kalau gagal panen kopi akan memiliki rawan pangan hingga rawan kriminalitas,\" ujarnya. Sarimuda menjelaskan, berbagai program kerja dibidang perkebunan selalu mengalokasikan angaran untuk perkebunan kopi mulai menyedikan bibit, pupuk serta obat-obat. \"Selalu ada bantuan bibit, pupuk dan lainnya, bahkan alat pertanian kepada masyarakat melalui kelompok tani yang diakui pemerintah,\" sebutnya. Meskipun demikian, Sarimuda mengakui, bila harga jual kopi belum maksimal. Karena sejauh ini kopi hasil pertanian masyarakat Kepahiang masih dijual di dalam negeri. Belum ada yang dikirim atau dijual ke luar negeri untuk mendapatkan hasil lebih besar bagi masyarakat. \"Kalau persoalan ekspor bukan hanya masalah kita, tetapi merupakan persoalan Provinsi Bengkulu. Sebab sampai sekarang kita belum memiliki eksportir kopi yang mampu menjual kopi ke luar negeri,\" sebut Sarimuda. Menurutnya, solusi yang dapat dilakukan pemerintah adalah mendatangkan investor luar negeri untuk membuka pabrik pengelolaan kopi di Kepahiang. Sehingga dapat mengdongkrak nilai jual kopi hasil pertanian masyarakat. \"Sekarang masih dalam penjajakan ada salah seorang pengusaha luar negeri yang ingin membuka perusahaan di daerah kita. Pengusaha ini membutuhkan lahan mencapai 50 hektar, karena untuk membuka pabrik tentunya harus memiliki perkebunan terlebih dahulu,\" ujar Sarimuda. Pun demikian, Ia masih merahasiakan identitas calon pengusaha yang berasal dari Negara Singapura tersebut, karena masih dalam tahap penjajakan. \"Kita masih penjajakan, lahannya juga belum dapat dipastikan di daerah mana. Kita mengusulkan di Kecamatan Ujan Mas, Seberang Musi hingga Bermani Ilir, jika mereka bersedia nantinya,\" tutur Sarimuda. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: